BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sistem reproduksi adalah sistem yang
berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat
kelamin lainnya
Reproduksi atau perkembangbiakan
merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi).
Reproduksi secara fisiologis tidak
vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia
berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia
yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai
menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat
berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa
kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan
dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan bagian dari
proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi.
Untuk kehidupan makhluk hidup
reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk
hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka
kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak
dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan
generasi.
B.
TUJUAN
1.
Mahasiswa mengetahui anatomi
sistem reproduksi pria dan wanita
2.
Mahasiswa mengetahui fisiologi
organ reproduksi pria dan wanita
3.
Mahasiswa mengetahui
hormon-hormon yang bekerja pada sistem reproduksi
4.
Mahasiswa mengetahui
perkembangan sperma
5.
Mahasiswa mengetahui siklus
menstruasi..
C.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana anatomi sistem
reproduksi pria ?
2.
Bagaimana fisiologi sistem
reproduksi pria?
3.
Apa saja hormon yang bekerjapada
sistem reproduksi ?
4.
Bagaimanakah siklus menstruasi
terjadi?
5.
Bagaimanakah terjadinya
spermatogenesis ?
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA
A.
ANATOMI SISTEM
REPRODUKSI PRIA
1.
Struktur luar dari sistem
reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah
zakar).
1)
Penis
Penis terdiri dari:
-
Akar (menempel pada didnding
perut)
-
Badan (merupakan bagian tengah
dari penis)
-
Glans penis (ujung penis yang
berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat
keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar glans penis
disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan
(preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus)
jaringan erektil:
-
2 rongga yang berukuran lebih
besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan.
-
Rongga yang ketiga disebut korpus
spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis
menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
2)
Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit
tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal,
testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu
tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum
akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari
tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya
menjadi lebih hangat).
3)
Testis
Testis berbentuk lonjong dengan
ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri
agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis menghasilkan Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon
testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
1)
Membentuk gamet-gamet baru
yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
2)
Menghasilkan hormon
testosteron, dilakukan oleh sel interstial.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:
·
Pembentukan spermaØ oleh tubulus seminiferus.
·
Pembentukan hormone testoteron
oleh selØ leydig
2.
Struktur dalamnya terdiri dari
: vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula
seminalis.Alat kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian :
1)
Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran yang
membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat
lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya
(misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan
membentuk korda spermatika.
2)
Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi:
-
Bagian dari sistem kemih yang
mengalirkan air kemih dari kandung kemih
-
Bagian dari sistem reproduksi
yang mengalirkan semen.
3)
Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah
kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra.
Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan
usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan
yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra
dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang
terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
·
Lobus posterior
·
Lobus lateral
·
Lobus anterior
·
Lobus medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan
seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat
pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat
Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan
kelenjar prostat.
4)
Vesikula seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis
menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini
merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen
berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang
mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen
3.
Duktus Duktuli
1)
Epididimis
Merupakan saluran halus yang
panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan belakang dari testis.
Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan
dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada
mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh
jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari
kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok
dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat
spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai
saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi
semen.
2)
Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis
ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut
terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan
saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di
prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.
3)
Uretra.
4.
Bangunan Penyokong atau
Penyambung
1)
Funikulus Spermatikus
Bagian penyambung yang berisi duktus
seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.
B.
FISIOLOGI SISTEM
REPRODUKSI PRIA
1.
Hormon pada Laki-laki
a.
FSH
Menstimulir spematogenesis.
b.
LH
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi
Testosteron.
c.
Testosteron
Bertanggung jawab dalam perubahan
fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Efek hormon testoteron pada pria:
Sebelum lahir:
a.
Maskulinasi saluran reproduksi
dan genital eksterna
b.
Mendorong penurunan testis ke
skrotum
Efek reproduksi
c.
Pertumbuhan dan pematangan
organ reproduksi
d.
Penting dalam spermatogenesis
Pertumbuhan tanda kelamin sekunde
2.
Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah perkembangan
spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia
berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit
sekunder.
Spermatozit sekunder berkembang
menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan spermatid
menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri
dari kepala, badan dan ekor.
C.
ANATOMI SISTEM
REPRODUKSI WANITA
1.
Genetalia Eksterna (vulva)
Yang terdiri dari:
1)
Tundun (Mons veneris)
Bagian yang menonjol meliputi
simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu
(pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas
simfisis pubis
2)
Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons
veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan membentuk
perineum. Labia mayora bagian luar tertutp rambut, yang merupakan kelanjutan
dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa rambut,
merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora
pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada
anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat berdekatan.
3)
Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan
bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora
terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna kemerahan;Bagian
atas labia minora akan bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis,
sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan
bersatu membentuk fourchette
4)
Klitoris
Merupakan bagian penting alat
reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog dengan
penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan
panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
5)
Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di
antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu
orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini,
dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk
mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar
bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun
bakteri-bakteri pathogen
6)
Himen (selaput dara)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen
dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian besar dari liang
senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir
keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang
berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak,
lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat
melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian
posterior
7)
Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus,
panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan
muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani
2.
Genetalia Interna
1)
Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus
yang menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan
kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu
dapat dikendalikan.
Vagina terletak antara kandung kemih
dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya
sekitar 11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke dalam
vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
·
Forniks anterior -Forniks
dekstra
·
Forniks posterior -Forniks
sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak
glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan
proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
1)
Saluran untuk mengeluarkan lendir
uterus dan darah menstruasi.
2)
Alat hubungan seks.
3)
Jalan lahir pada waktu
persalinan
2)
Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat,
terletak di pelvis minor diantara kandung kemih dan rektum. Dinding belakang
dan depan dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah
berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri
uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna
(arterihipogastrika interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1)
Korpus uteri : berbentuk
segitiga
2)
Serviks uteri : berbentuk
silinder
3)
Fundus uteri : bagian korpus
uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya,
uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan parametrium. Ukuran
uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm,
nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus
dapat menahan beban hingga 5 liter
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a)
Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar.
Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan
pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan mencapai
dinding abdomen.
b)
Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga
lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan
tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah
ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini
membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit
rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin
berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara
osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri dan
kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi perubahan
selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut isthmus.
Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan.
c)
Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang
kecil yang merupakan muara dari kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya,
dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal
dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan
menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi).Lapisan
epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara
terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang
panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang
menyangga, tonus otot-otot panggul. Ligamentum yang menyangga uterus adalah:
a)
Ligamentum latum
·
Ligamentum latum seolah-olah
tergantung pada tuba fallopii.
b)
Ligamentum rotundum (teres
uteri)
·
Terdiri dari otot polos dan
jaringan ikat.
·
Fungsinya menahan uterus dalam
posisi antefleksi.
c)
Ligamentum infundibulopelvikum
·
Menggantung dinding uterus ke
dinding panggul.
d)
Ligamentum kardinale Machenrod
·
Menghalangi pergerakan uteruske
kanan dan ke kiri.
·
Tempat masuknya pembuluh darah
menuju uterus.
e)
Ligamentum sacro-uterinum
·
Merupakan penebalan dari ligamentum
kardinale Machenrod menuju os.sacrum.
f)
Ligamentum vesiko-uterinum
·
• Merupakan jaringan ikat agak
longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan persalinan.
3)
Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan
tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm.
fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di lepaskan saat
ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat
terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
4)
Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah
kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di
sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah folikel
berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari
ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan
mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak
100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3
fungsi:
a.
Memproduksi ovum
b.
Memproduksi hormone estrogen
c.
Memproduksi progesterone
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia
13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan
hormon estrogen. Estrogen merupakan hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran
hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti pembesaran
payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya
terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak
teratur karena folikel graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal
ini terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan
tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur
dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai
dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita
D.
FISIOLOGI SISTEM
REPRODUKSI WANITA
o
Hormon Reproduksi pada wanita
1)
Hormon FSH yang berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2)
Hormon Estrogen yang berfungsi
merangsang sekresi hormone LH.
3)
Hormon LH yang berfungsi
merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
4)
Hormon progesteron yang berfungsi
untuk menghambat sekresi FSH dan LH
E.
SIKLUS MENSTRUASI
Siklus mnstruasi terbagi menjad 4.
wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan akan mengeluarkan darah dari
alat kandungannya.
1.
Stadium menstruasi
(Desquamasi), dimana endometrium terlepas dari rahim dan adanya
pendarahanselama 4hari.
2.
Staduim prosmenstruum
(regenerasi), dimana terjadi proses terbentuknya endometrium secara bertahap
selama 4hr
3.
Stadium intermenstruum
(proliferasi), penebalan endometrium dan kelenjar tumbuhnya lebih cepat.
4.
Stadium praemenstruum
(sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan glikogen guna mempersiapkan
endometrium.
F.
HORMON-HORMON REPRODUKSI
1.
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari
estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen
berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu
pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna
pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas
dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2.
Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus
luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat
menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama
trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
3.
Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi
oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating
hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan
memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah,
begitupun sebaliknya.
4.
FSH (folikel stimulating
hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan
gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari
GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang
akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan
dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
5.
LH (Luteinizing Hormone) / ICSH
(Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob
hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel
(sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di
pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan
progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam).
Kerja sangat cepat dan singkat.
6.
HCG (Human Chorionic
Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan
3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai
dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun
pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir
trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama
pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi
HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya
kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
7.
LTH (Lactotrophic Hormone) /
Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior,
memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh
kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur
dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sistem reproduksi pria dan wanita
berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar testis untuk
menghasilkan sperma, kematangan sel sperma di tandai dengan mimpi basah pada
usia pubertas Pada system reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk
menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atu ovum ditandai menarche pada usia
antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel ovum
akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.
B.
SARAN
Pengetahuan mengenai seks &
seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang
dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk
tidak digunakan secar bebas tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan
harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian
orang tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang
sehat, matang dan bertanggung jawab.
DAFTAR
PUSTAKA
- Kadaryanto et al. 2006.20. Biologi 2. Yudhistira, Jakarta
- Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98.Sains : Biologi SMP 3.
Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta.
- Tim IPA SMP/MTs. 2007.14. Ilmu Pengetahuan Alam 3. 15-18.
Galaxy Puspa Mega, Jakarta.
- Tim Biologi SMU.1997. 320,339-344, 348,349,
354-359. Biologi 2. Galaxy Puspa Mega. Jakarta.