haiku yang berjudul salju
seindah putih
warnai hari biru,
memanggil salju
tapi tak bisa
salju mendengarku, ya
lupakan saja
hujan biasa
namun di imajiku,
gemuruh salju
tidak mengapa
katakan pada hati,
semi menanti
musim saljukah
putihkan laut biru,
tak menyapaku
latar halaman
memutih dan membekas,
tapak meranggas
di ujung ranting
putih seperti bunga,
jatuh terterpa
semusim salju
di katulistiwa, ah ..
lupakan saja
pendidikan pelajaran
Rabu, 15 Mei 2013
Minggu, 24 Februari 2013
MAKALAH TENTANG PEMBUATAN TAPE SINGKONG
MAKALAH TENTANG PEMBUATAN TAPE SINGKONG
Cara Pembuatan Tape Singkong
Pengenalan :
Tape
singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.
Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari
Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal
sebagai peuyeum (bahasa Sunda).
Pembuatan
tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas
kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang
basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung
tanpa mengalami kerusakan.
Tujuan :
- Untuk mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape.
- Mengetahui peranan organisme Saccaromyces cereviceae dalam peragian.
Alat :
- Baskom
- Kain Lap
- Kompor
- Panci Kukus
- Penyaring
- Piring
- Pisau
- Sendok & Garpu
Bahan :
- Air secukupnya
- Daun pisang
- Ragi yang telah dihaluskan
- Singkong 2 kg
Cara Kerja :
- Siapkan semua bahan.
- Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
- Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
- Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
- Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
- Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
- Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan
- Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
- Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
- Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
- Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
Reaksi
Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
Kesimpulan:
- Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas.
- Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
- Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
- Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
Kamis, 07 Februari 2013
karya ilmiah
KARYA ILMIAH
MEBUAT ROTI DENGAN BAIK
Nama Kelompok : -Agung Yudi Perwira
-Erizki Wala Marlina
-Febi Latifah
-Isna Rahma Maulina
-Jordan Satrio Pratama
-Ragas Aziz Kurniawan
Kelas
: 9E
Sekolah : SMPN 4 METRO
Guru Pembimbing : Netti Herawati S.pd
Sekolah : SMPN 4 METRO
Guru Pembimbing : Netti Herawati S.pd
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 METRO
TAHUN PELAJARAN
2012- 2013
Kata
Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia InI. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia yaitu Ibu Neti Herawati yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah Ini.
Karya
Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang cara pembuatan
roti , yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.
semoga
Karya Ilmiah kami dapat bermanfaat bagi Para Pelajar, Umum Khususnya pada kami
sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis kami
ini, Dan Mudah mudahan Juga dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Kata Pengantar……………………………………........ii
Daftar Isi…………………………………………..........iii
1.
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang………………………......1
B.
Perumusan
Masalah…………………......1
C.
Tujuan……………………………….........1
2.
Isi…………………………………………......... 3
3.
Penutup
A.
Kesimpulan…………………………........7
B.
Saran………………………………….......7
4.
Daftar
Pustaka…………………………………...8
BAB I
Pendahuluan
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini seiring dengan kemajuan
teknologi, banyak sekali jenis makanan yang serba
instan, yang terkadang mengenyangkan tetapi sama sekali tidak memberi dampak
yang baik terhadap tubuh kita. Tetapi lain halnya dengan roti, kebanyakan roti
yang kita temui di pasaran dan beberapa supermarket biasanya roti tersebut jarang
yang memakai bahan pengawet. Mereka selalu membuat roti baru setiap harinya
untuk di jual sehingga mutu kesehatnnya pun terjamin. Roti yang diproduksi tanpa
bahan pengawet lebih baik dibandingkan yang menggunakan bahan pengawet, karena
bahan pengawet tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Kebanyakan orang mengganti roti sebagai makanan pokok,
contohnya nasi dan mie bisa di gantikan dengan roti karena roti mengandung karbohidrat
yang cukup banyak, menurut Clara
M. Kusoharto (2008:1), seorang pakar gizi dari Departemen Gizi Masyarakat
Institut Pertanian Bogor, kandungan gizi produk olahan dari tepung ini unggul
dibandingkan dengan nasi dan mie. Kebanyakan orang mengkonsumsi roti sebagai sarapan pagi
karena penyajiannya lebih mudah dan sebagai cemilan diwaktu santai.
Roti Di wilayah
barat sana, dijadikan sebagai makanan pokok, beda dengan negara kita yaitu
nasi. Roti adalah makanan yang lezat, karena banyak variasi rasa dan bentuk.
Harga Roti di Indonesia sangatlah terjangkau bagi setiap kalangan masyarakat.
Dikarenakan makanan ini baik bagi kesehatan dan pertumbuhan anak.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas di temukan beberapa masalah yaitu
A. Bagaimana cara membuat roti
yang baik dan benar?
B. Apa saja bahan dan alat untuk
membuat roti?
1.3 Tujuan
Dalam setiap melakukan penelitian atau
riset pasti mempunyai tujuan tertentu dalam
meneliti suatu isu atau masalah yang ada, adapun analisis dari karya
ilmiah “proses pembuatan roti” adalah sebagai berikut:
a.
Mengetahui
proses pembuatan roti
b.
Mengetahui bahan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan roti
c.
Dan
memberi pengetahuan kepada setiap yang membaca laporan kami
BAB II
ISI
ISI
Sekitar 4.600
tahun yang lalu, di Mesir ada orang lupa mengeringkan adonan tepung. Adonan itu
meragi. Setelah dibakar, rasanya lebih empuk dan lebih enak, Sejak itu, mereka
sengaja meragikan dulu adonan tepung supaya mengembang.
Roti masa itu
belum seempuk dan seenak sekarang. Membuatnya pun menjijikkan. Tepung, air, dan
adonan ragi dicampur lalu diinjak-injak oleh para budak. Namun roti tidak lagi
dibakar di api terbuka, tetapi di dalam tungku primitif berbentuk kerucut. Masa
itu para pekerja Mesir bukan diupah dengan uang, tetapi dengan roti. Sampai
sekarang, dalam bahasa Inggris pencari nafkah disebut breadwinner, orang
yang berjuang untuk mendapat roti. Kata ’roti’ sering dipakai untuk
menggantikan kata ’rezeki’. Sampai sekarang, roti tradisional di Timur Tengah,
India, dan Afrika masih pipih. Roti kemudian menjadi makanan pokok di pelbagai
bagian dunia.
Pembuatan roti terus berkembang. Kita mengenal pelbagai
macam, bentuk, dan rasa roti. Di Indonesia kita biasa makan roti tawar yang
empuk, putih, berbentuk kotak, dan kulitnya tipis. Orang Francis menyukai roti
panjang dan langsing seperti tabung, kulitnya tebal, dalamnya empuk. Orang
Jerman dan Rusia menyukai roti dari gandum rye.
Disini kami akan menjelaskan bahan, dan cara pembuatan roti manis banyak rasa
Bahan
:
·
Tepung terigu
·
Gula
·
Mentega
·
Pengembang roti
·
Pelembut roti
·
Garam
Alat :
·
Rolling
·
Oven
·
Loyang
·
Meja panjang
·
Kuas
Cara membuat :
1. Terigu,
pelembut campur jadi satu
2. Gula,
garam campur jadi satu
3. Campurkan
air ke masing masing bahan yang sudah di campurkan
4. Lalu
di rolling
5. Setelah
itu di cetak
6. Diamkan
kurang lebih 2 jam
7. Lalu
oven kurang lebih 5-10 menit
8. Setelah
di turun kan dari oven di beri toping
9. Setelah
sudah siap semua di pasarkan
BAB III
Penutup
Penutup
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian laporan diatas, sesuai dengan tujuan penulisan maka dapat ditulis
kesimpulannya sebaagai berikut:
-
Roti merupakan salah
satu makanan yang punya begitu banyak manfaat
-
Proses
pembuatannya sangat mudah
B.
Saran
-
Roti adalah makanan
yang baik bagi kesehatan dan sekaligus mengenyangkan
-
Pembuatan Roti
sebaiknya dilakukan dengan cara baik, agar tercipta Roti yang disukai oleh
masyarakat
Daftar
Pustaka
-
http://kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com/2012/07/bab-penutup-laporan-study-tour.html (diakses pada tanggal 18 Januari 2013)
-
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_mik_055858_chapter1.pdf diakses (pada tanggal 18
Januari 2013)
-
http://tejahtc.blogspot.com/2011/02/contoh-karya-ilmiah-tentang-bahayanya.html (diakses
pada tanggal 18 Januari 2013)
-
http://gwenalexa.blogetery.com/2009/08/24/asal-usul-roti/ (diakses pada tanggal 19 Januari 2013)
Langganan:
Postingan (Atom)